Chapter 4

 

Hari ini padahal sedang mendung, namun Seakan mendung itu sirna. ketika Notif anak hujan mulai masuk satu persatu ke telepon genggamku. Jujur aku tidak pernah ngobrol selama ini dengannya, dan akun berpikir " mungkinkah kita sudah menemukan topik obrolan yang seru ? " semua itu berkat Wattpad.

Aku menerima banyak sekali hal tentang dirinya, tempat kerjanya, masa SMA nya dan bagian yang paling aku sukai adalah saat dia mengirim foto masa kecilnya, sudah kuduga dari kecil ia memang sudah Manis. aku sempat berpikir apa yang di makan oleh bapak dan Ibunya saat mengandung dirinya. emas antam? entahlah.

Sabrina itu sebenernya orang yang asyik untuk diajak ngobrol, meski kesan pertamanya dia seperti enggan untuk berbicara atau bahkan acuh tak acuh, namun semua itu salah. dia juga berkata kalau dirinya sekarang lebih suka beraktivitas dirumah ketimbang pergi keluar atau hang out berbeda dengan dirinya ketika SMA dulu seakan kehidupan dia berbalik begitu saja.

Kalau boleh jujur sebenarnya aku juga sama dengannya, bisa dibilang introvert. pergi jika ada perlunya saja atau memang ada pemicunya agar semangat untuk beranjak dari rumah, semisalnya pergi nonton dengan Anak Hujan. walau dia tidak mau.

Tak apa, setidaknya hari ini aku mendapatkan foto-foto lucu miliknya. itu sudah cukup.