Chapter 5

Chapter 5




Percaya atau tidak, Kami bercakap via telepon hingga pagi. banyak hal yang kami berdua ceritakan, masa SMA, kisah cinta, serta hal random lain, rasanya sangat seru, sangat..
kuakui berbicara dengan Anak Hujan adalah sebuah kebahagiaan tersendiri, sebelum mengobrol panjang kami bermain game terlebih dahulu, Pertama dia mengajakku main Stumble Guy kemudian Ludo, disaat itu aku berpikir dengan angkuhnya.

" Stumble guy ya, inimah game easy " karena game ini mirip-mirip dengan Fall guys atau versi Komputernya, aku sangat pede berbicara seperti itu. namun ternyata takdir berkata lain. dia lumayan jago... dan skor ku tertinggal 2 poin darinya, sebagai Anak gamers saia merasa terpuruk.

Meski bukan tipe anak yang senang bermain games, menurutku Anak Hujan cukup lihai dalam memainkannya, dia bisa masuk di segala bidang. Basket bisa, Futsal Bisa, bahkan pernah jadi ketua osis, jadi menurutku game persoalan gampang untuknya.. ngeri emang.

berbeda denganku, yang cuman anak SMA biasa kerjaannya cabut sekolah serta main ke warnet setiap minggu. Anak Hujan termasuk Murid SMA teladan dan aktif dalam organisasi, keren juga. meski sekarang ia seperti Gudetama, hahahahha.





0 comments:

Post a Comment

Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home